Langsung ke konten utama

Postingan

Menunggumu

Foto: dok.prib. #tempatpertamamengenaldewi Menunggumu Oleh: Ehfrem Vyzty Aku masih di sini Belum beranjak pergi Berharap kau kembali Mengisi hati Aku takut Semesta menuntutku, Memaksa lupa segala suka  Dan juga duka, Saat aku mendekati senja Itu alasanku Mengapa aku melukismu Dalam aksara puitis Yang menjadikannya puisi Di sini, kini, sampai nanti Kapanpun itu... Aku masih berdiam diri Di bawah ruang langit Menunggumu hadir kembali Menghiasi hari, Agar Sepih segera usai

Dalam Diam

Dalam Diam Oleh: Ehfrem Vyzty Dalam diam Aku coba memahami isi kepala Yang keram, Berharap segera terlebur Bersama malam yang kian pekat Aku dan sunyi  Adalah satu Tak ada jarak Tak juga ada perbedaan Dalam diam Aku tahu Bahwa sebenarnya Jiwaku runtuh Bersama bulan yang jatuh Di atas bilik rumah Yang tak kunjung diam Berteriak merebutmu Dari isi kepala

Pada Guratan Wajahmu

Pada Guratan Wajahmu Oleh: Ehfrem Vyzty Pada guratan-guratan wajahmu Aku tak menemukan apa-apa, Aku tak menemukan satu cacat pun Selain bahagia-bahagia  Yang menyempurnakan Lembaran buram usiaku 

Jiwaku (ruang sepi)

Jiwaku (Ruang Sepi ) Oleh: Ehfrem Vyzty Jiwaku adalah... Ruang rindu yang menggebu Dihuni oleh berbagai kenangan Bertema banyak kehilangan Jiwaku adalah... Ruang-ruang sepi Berharap ramai kembali bersemi  dan menepi di antara Sela-sela nadi

Kita Seumpama Kayu dan Daun

Kita Seumpama kayu dan Daun  Oleh: Ehfrem Vyzty Kita adalah kayu... Memaksa tumbuh bersatu Menjadikan daun, Merangkul dan menggelantung Di antara kening-kening ranting  Ketika musim gugur tiba Kita tak lagi searah, Kau mulai menggelantung Lalu jatuh, tepat di atas  Puing-puing pemakaman  Penuh haru Kita adalah daun... Menjelma menjadi debu Saat tubuh dan rapuh Mulai mengayuh Pada sela-sela umur Yang kelabu 

Mengenal Tuhan

Mengenal Tuhan Oleh: Ehfrem Vyzty   Mengenal Tuhan, Berarti kau harus Merangkul sunyi Dan mencintai sepi Sebab Tuhan tidak Hadir dalam ramai Melainkan membumi Pada hening yang Tiada henti 

Rasa, Pertemuan dan Jarak

Rasa, Pertemuan dan Jarak Oleh: Ehfrem Vyzty Tuhan .. . Terkadang waktu terlampau menuntut, Terkadang waktu terlalu memaksa Melepas kebersamaan dari sela-sela pertemuan Tuhan... Mengapa kau ciptakan pertemuan Padahal ujungnya adalah perpisahan Yang menang  Dan Kesedihan yang tersisa, Hingga sedikit menyiksa Tuhan... Karena kau hadirkan rasa Di pertemuan ini Maka, siapa yang harus tanggung jawab Jika salah satunya patah, Dia ataukah aku? Ataukah Kau sendiri? Sebab aku tak mau mati raga Jika nanti rasa ini Harus diabadikan oleh jarak Tuhan ... Kau tau? Rasa yang memeluk jarak Berarti harus berdamai dengan Rindu, Sebab, rindu itu sendiri adalah Dendam antara kenangan dan  Kenyataan