Tentang Penyair Penyair seringkali merangkai puisi tengah malam Dengan mata berdarah-darah Penyair seringkali bercinta lewat aksara Saat bulan kembali menghiasi langit kelam Dengan nafas yang tersengal-sengal Penyair seringkali melahirkan mantra-mantra suci Dengan keringat bercucuran di malam larut yang suntuk Penyair seringkali bernegosiasi dengan mimpi Ketika rindu tak lagi berhenti menepi Seperti itulah penyair, Ia harus dan selalu berdamai dengan segala penyakit Sampai mati benar-benar tak pernah mati lagi
Melukismu Dalam Aksara