Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Tentang Sesosok Hawa

Tentang Sesosok Hawa  Saya seorang manusia sedikit suka gelap, sunyi, hening, egois, individual, dan tidak suka mengumbar urusan makhluk lain. Saya terlahir dari dua terang yang megah. Saya mempunyai empat saudara, tidak ada saudari dalam celah ikatan kami. Itulah makanya saya sedikit kaku berhadapan dengan para hawa. Hanya mama yang seringkali menjelaskan pada kami tentang bagaimana para hawa dalam kehidupan. Berbicara tentang hawa dalam kehidupan, sama halnya mengenal luka yang ternganga lebar dalam senyap jiwa yang lugu. Dalam beberapa waktu terakhir, sebelum 20 tahun merangkul usiaku, aku mengenal dekat dengan seorang hawa. Saya izin sedikit, menceritakan pertemuan kami pertama kali sampai saat ini, kini!! *** Waktu itu, tidak tau pasti tanggalnya intinya bulan 08-2022 yang lalu. Kami mengikuti kegiatan di suatu tempat, tepat  di pinggir laut luas yang seringkali orang menjatuhkan air mata, saat dirinya tiba-tiba didekap perpisahan. Kota itu sedikit elok, seelok hawa yang aku k

Kota Lama dan Hujan

Kota Lama dan Hujan Kota lama Yang pernah kita sebut sebagai saksi pertama Telah menciptakan gerimis setelah lama menanti kita Di antara rintik-rintik air yang jatuh Terlihat ribuan rindu menggelembung memenuhi ruang jarak Yang bisu, Di antara rentetan rintik hujan yang berjatuhan Ada begitu banyak harap yang di penggal biar sekarat dan Rindu-rindu kitapun menjadi setara Kota lama sengaja menciptakan hujan Biar kita kembali seperti biasanya ketika dulu Kita membanggakan cinta yang tak mati binasa Kota lama, hujan adalah tanda kau merindukan kami yang dulu Saling cari ketika malu-malu masih benalu Kota lama, tunggu kami dalam angan-angan Dalam kenangan kita selalu pulang berulang-ulang

Aku Ingin

Aku Ingin Ledakan-ledakan waktu menyadarkanku Kamulah yang pantas untuk selalu ku tunggu, Getaran-getaran gunung yang meletus membangunkanku Dari lamunan suram segala kepengecutanku yang keterlaluan Aku ingin, meskipun dalam angan-angan Kamu yang menyantap segarnya darahku, Aku ingin, meskipun dalam demam yang meriang Kau terlelap dalam pangkuanku, selalu seperti itu setiap malam Sampai pagi benar-benar pagi

Syujud Doa Malam Natal

Syujud Doa Malam Natal Malam serentak menyapa Dalam jiwa yang hampir padam Ada kenangan datang, Tatkala natal tahun lalu tak ada pilu Tak ada sendu membiru di nadi Kedua tuhan pada aliran darah Minggat, pergi tanpa permisi, Mereka telah kekal dan abadi Bersama Ilahi, Natal kali ini begini-begini saja Tak ada harapan menyambut hari depan Aku ingin kembali dalam kenangan itu Aku ingin pergi bersama kedua tuhan itu Aku ingin mereka menjemputku Aku rindu kecupan penuh senyum itu Natal kali ini sepertinya banyak air mata tumpah Tepat pukul 23:59 sebelum Tuhan hadir di sini Syujud doaku mulai melambung “Tuhan aku mau pergi, aku ingin mati bersama Kedua tuhan itu, aku rindu menghapus lara Pada raga mereka yang sudah rapuh, amiin”