Perihal Mengikhlaskan
Oleh: Ehfrem Vyzty
Oleh: Ehfrem Vyzty
Apa arti keikhlasan? Seperti apa itu keikhlasan?
Keikhlasan berasal dari kata dasar ikhlas, yang berarti niat yang murni dalam diri untuk berbuat atau melakukan apa saja tanpa ada motif gelap yang tersembunyi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ikhlas merupakan suatu keadaan dimana seseorang mampu melakukan, merelakan, mengorbankan apa saja yang dimilikinya demi kebaikan orang lain. Sebagai mana keikhlasan langit merelakan awan pergi dan menghilang demi untuk merestui kehidupan tetap melekat erat pada bumi, meskipun itu dilakukan dengan air mata yang berderai dari sang awan. Atau sebagaimana keikhlasan kayu kepada api yang menjadikannya abu seperti kata salah satu penyair terkenal Indonesia Bung Sapardi yang sudah pergi ke kehidupan abadi beberapa tahun yang lalu dalam puisinya yang berjudul "Aku Ingin".
Kita mesti belajar banyak untuk ikhlas dari hal-hal kecil begitu.
Banyak orang mengatakan bahwa salah satu pekerjaan paling sulit untuk dilakukan adalah ikhlas atau mengikhlaskan. Saya mengakui itu. Sebab, saya juga pernah sepaham dan berada pada posisi seperti itu.
Namun, seiring berjalannya waktu saya mulai menyadari dan menemukan pemahaman baru tentang Perihal ikhlas atau mengikhlaskan. Saya beranggapan bahwa ikhlas atau mengikhlaskan merupakan suatu hal yang sama sekali tidak sulit untuk dilakukan jika kita menyadari akan poin penting di balik itu. Ikhlas atau mengikhlaskan tidak akan sesadis yang kita pikirkan. Ikhlas juga bukan berarti melepaskan atau menerima keadaan dengan air mata, tetapi bisa merelakan dan menerima keadaan dengan senyuman merekah ria. Bukankah kamu pernah dengar bahwa titik tertinggi dalam mencintai adalah melepaskan dengan ikhlas? Baik itu pada saat mencintai orang lain maupun mencintai diri sendiri. Berani untuk mengikhlaskan berarti kau betul-betul memahami hakikat tertinggi dalam mencintai . Sama seperti air mengikis batu yang paling keras, keikhlasan juga mampu meluluhkan hati yang paling dingin.
Beragam masalah hidup terkadang membuat orang harus ikhlas menerima keadaan. Mungkin tak mudah menerapkan rasa ikhlas saat ada masalah.
Terutama, hal yang membuat hati kecewa dan kesal. Menerima keadaan dan ikhlas dengan yang sudah terjadi bisa membuat beban hidup menjadi lebih ringan. Dengan begitu, kamu bisa kembali melangkah menuju masa depan.
Hidup akan selalu berputar, siang akan sirna berganti malam, namun hati yang ikhlas tidak akan pernah kehilangan alasan untuk hidup dan kembali berbahagia. Karena sejatinya segala hal bisa jadi indah, apabila mata mau melihat dan hati mau menerima. Berlatih dan belajarlah selalu untuk mengikhlaskan apa saja yang terjadi dalam kehidupanmu mulai dari hal-hal yang kamu anggap sepele.
Komentar
Posting Komentar