Langsung ke konten utama

Postingan

Bangkit Kembali Dari Kematian Singkat Penuh Sesak

Bangkit Kembali Dari Kematian Singkat Penuh Sesak "Kalau saja aku mati cepat, aku ingin yang pernah melewati malam penuh dingin bersamaku segera menemui angin. Angin paling serius mendoakan keselamatanmu pada Tuhan, lebih dari arwah-arwah orang yang telah meninggal. Tidak usah kau pajang foto dengan berbagai ukiran indah atau kalimat padat makna sekalipun pada kuburan ku. Sederhana saja, seperti yang pernah aku berikan padamu selama kita bersama-sama" Malam ini sama sekali tidak ada yang istimewa. Sama sekali tidak ada perubahan dari malam-malam sebelumnya. Masih sama saja. Sialannn... Keadaan seperti ini membuatku terus menghela napas panjang. Ingin sekali pergi dan tak kembali entah ke manapun itu. Ingin sekali hilang secara tiba-tiba tanpa iba dari ibu. Ingin sekali kehabisan darah dari raga tanpa gerimis keluar dari pelipis manis milik ayah.  Kalau saja aku diberi pilihan untuk hidup aku akan menolak keras dilahirkan. Awal mula aku mulai membenci diri sendiri

Maira (Perempuan Memeluk Luka Dengan Pena Penuh Darah-Darah)

Maira, (Perempuan Memeluk Luka Dengan Pena  Penuh Darah-Darah ) Jam dinding terus berdenting seperti biasanya, sekelompok makhluk hidup nokturnal berkeliaran tanpa arah di tengah kegelapan malam. Sesekali potret tua yang tergantung rapi di dekat kanvas mulai mengayun kiri kanan diterpa angin. Hanya suara kenangan menghibur di tengah-tengah keheningan. Dua tahun silam, seorang manusia ditikam sadis oleh kesedihan abadi. Tak ada malam tanpa raungan keras. Segudang silet masih tertancap jelas di dada. Malam terasa sangat-sangat panjang yang ia rasakan. Malam itu, tepat seperti malam ini, ia kehilangan sosok yang begitu lekat dengan nadinya. Ibunda yang selalu membangunkannya tiap pagi, menyuapinya makanan lezat di kala raga terbaring letih, membasuhi luka-luka yang merembes darah di kala ia celaka kini pergi tak kembali barang sekali. Adakah kesedihan paling luas selain kesedihan seperti yang ia rasakan padamu? Tentu ia adalah manusia paling kuat. Mungkin kita yang masih lengk

Perihal Mengikhlaskan

Perihal Mengikhlaskan  Oleh: Ehfrem Vyzty  Sudah lama sekali saya minggat dari rumah aksara ini. Bukan berarti saya bosan bercengkrama dengannya, melainkan karena begitu banyak ombak kesibukan mampir dalam diri. Tak kurang sedikitpun keinginan dalam diri juga untuk selalu bercerita tentang apa saja pada rumah ini, dan malam ini semua itu sudah tidak terbendung lagi. Saya harus mengisi sepi dengan sedikit aksara meskipun jauh dari kata sempurna. Kali ini bersama kopi yang sedikit lagi mati karena dingin, saya akan mengupas tentang " Perihal keikhlasan ".  Apa arti keikhlasan? Seperti apa itu keikhlasan?   Keikhlasan   berasal dari kata dasar ikhlas, yang berarti niat yang murni dalam diri untuk berbuat atau melakukan apa saja tanpa ada motif gelap yang tersembunyi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati. Dengan demikian maka dapat disimpu