Langsung ke konten utama

Peran Media Massa Dalam Kehidupan Bermasyarakat


Peran Media Massa Dalam Kehidupan 
Bermasyarakat


Oleh: Ehfrem Vyzty

Media massa merupakan suatu ruang atau tempat bagi setiap orang untuk membicarakan, dan mengkonstruksi isu-isu yang digarap banyak kelompok masyarakat. Pada masa-masa awal, media massa di Indonesia didominasi oleh media cetak. Surat kabar mulai terbit di Indonesia pada pertengahan abad ke 18 dan umumnya diterbitkan oleh orang-orang Belanda dan dalam bahasa Belanda pula. Seiring dengan berjalannya waktu, pemikiran masyarakat Indonesia mulai berkembang sehingga muncul begitu banyak surat kabar yang diterbitkan dalam berbagai bahasa di Indonesia. Dalam catatan sejarah, pada saat Indonesia dibelenggu oleh penjajahan, media massa mempunyai peran yang urgen dalam menyemangati dan memberi motivasi kepada masyarakat untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme bangsa.
    Ahmad Adam pernah menandaskan bahwa, nasionalisme Indonesia telah ditumbuhkan oleh dan melalui banyak surat kabar pribumi dengan menggunakan bahasa Melayu yang terbit di beberapa kota di Hindia Belanda, dan juga di luar negeri. Media tidak hanya sekedar “provide information” tapi juga mempunyai peranan yang lebih kepada masyarakat, terutama menjadi media perjuangan rakyat Indonesia untuk keluar dari tekanan penjajahan, tekanan diktatorisme Suharto dalam Orde Baru dan melahirkan gerakan reformasi pada tahun 1999.
   Jika kita meneropong kembali peran media pada zaman penjajahan, khususnya pada masa kemerdekaan, media massa di Indonesia memiliki peran yang bisa dikatakan besar dan berat. Pada massa ini, media melalui surat kabar mampu menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia telah meraih kemerdekaannya dari tangan penjajah. Sudah tentunya juga, kita merasakan begitu banyak kontribusi dari media massa dalam membangun dan menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, tentram serta media massa juga secara optimis dan kritis membongkar semua berbagai bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh mereka yang berkuasa di atas tampuk pemerintahan, sehingga dapat menciptakan kehidupan bermasyarakat yang adil dan sejahtera.
 Sekarang ini, eksistensi media massa juga mampu meningkatkan literasi bagi setiap orang dalam masyarakat itu sendiri. Tidak jarang, publik (masyarakat) yang sering melakukan kegiatan literasi di media massa mampu untuk berkontribusi pendapat dan ide yang di satu pihak mampu memarjinalkan pihak lain dan di pihak lain melegitimasi keyakinan dan pandangan tertentu. Media massa adalah sumber informasi bagi masyarakat (publik). Media massa tentunya memuat informasi yang berkaitan dengan eksistensial masyarakat itu sendiri. Baik itu politik, ekonomi, budaya, hiburan dan lain sebagainya. Pada hakekatnya, jika kita lihat lebih dalam lagi terkait dengan media massa, bahwasannya eksistensi media di bumi ini mempunyai tugas sebagai sarana sosialisasi dalam masyarakat. Semua hal sudah yang masuk ke dalam media massa bertransformasi menjadi sosial, dalam artian tidak ada yang bersifat privat, karena media massa itu sendiri merupakan tempat dimana publik ataupun masyarakat menuangkan ide-ide kritisnya dalam berbagai bentuk aksara. Bisa kita katakan bahwa, media massa di sini berperan sebagai forum publicum.
 Hemat saya, eksistensi media massa sangatlah urgen bagi masyarakat. Sebab tanpa adanya media massa, publik (masyarakat) tentunya akan kesulitan dalam mengais informasi dan mengalami keterbelakangan pengetahuan. Tak dapat disangkal, bahwasannya dunia tanpa adanya peran media massa, sangatlah menyedihkan. Dunia tidak akan berkembang secara pesat. Media massa yang merupakan penyalur informasi sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab informasi itu sendiri juga sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa kita sangkal atau kita bantahkan dalam pergerakan dunia dewasa ini. Selain informasi, media massa juga mampu memobilisasi pergerakan masyarakat dalam suatu negara, dan hal ini dapat kita lihat melalui lahirnya berbagai gerakan-gerakan refolusi sosial.
 Pengaruh media massa yang begitu kuat juga pernah digambarkan oleh Napoleon Bonaparte dalam kutipannya yang familiar ‘‘saya lebih takut kepada empat surat kabar, dari pada seratus serdadu dengan sangkur terhunus
   Melalui kutipan kata tersebut, penulis menyimpulkan bahwa media massa hadir di tengah masyarakat sebagai senjata yang ampuh untuk menghancurkan dan membongkar segala bentuk penyelewengan yang terjadi, yang disebabkan oleh mereka yang mempunyai otoriter dalam mengatur sebuah negara (bangsa) dengan mengutamakan kepentingan pribadi ataupun golongan dari pada kepentingan bersama dalam sebuah negara itu sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Sesosok Hawa

Tentang Sesosok Hawa  Saya seorang manusia sedikit suka gelap, sunyi, hening, egois, individual, dan tidak suka mengumbar urusan makhluk lain. Saya terlahir dari dua terang yang megah. Saya mempunyai empat saudara, tidak ada saudari dalam celah ikatan kami. Itulah makanya saya sedikit kaku berhadapan dengan para hawa. Hanya mama yang seringkali menjelaskan pada kami tentang bagaimana para hawa dalam kehidupan. Berbicara tentang hawa dalam kehidupan, sama halnya mengenal luka yang ternganga lebar dalam senyap jiwa yang lugu. Dalam beberapa waktu terakhir, sebelum 20 tahun merangkul usiaku, aku mengenal dekat dengan seorang hawa. Saya izin sedikit, menceritakan pertemuan kami pertama kali sampai saat ini, kini!! *** Waktu itu, tidak tau pasti tanggalnya intinya bulan 08-2022 yang lalu. Kami mengikuti kegiatan di suatu tempat, tepat  di pinggir laut luas yang seringkali orang menjatuhkan air mata, saat dirinya tiba-tiba didekap perpisahan. Kota itu sedikit elok, seelok hawa yang aku k

Perihal Mengikhlaskan

Perihal Mengikhlaskan  Oleh: Ehfrem Vyzty  Sudah lama sekali saya minggat dari rumah aksara ini. Bukan berarti saya bosan bercengkrama dengannya, melainkan karena begitu banyak ombak kesibukan mampir dalam diri. Tak kurang sedikitpun keinginan dalam diri juga untuk selalu bercerita tentang apa saja pada rumah ini, dan malam ini semua itu sudah tidak terbendung lagi. Saya harus mengisi sepi dengan sedikit aksara meskipun jauh dari kata sempurna. Kali ini bersama kopi yang sedikit lagi mati karena dingin, saya akan mengupas tentang " Perihal keikhlasan ".  Apa arti keikhlasan? Seperti apa itu keikhlasan?   Keikhlasan   berasal dari kata dasar ikhlas, yang berarti niat yang murni dalam diri untuk berbuat atau melakukan apa saja tanpa ada motif gelap yang tersembunyi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati. Dengan demikian maka dapat disimpu

Maira (Perempuan Memeluk Luka Dengan Pena Penuh Darah-Darah)

Maira, (Perempuan Memeluk Luka Dengan Pena  Penuh Darah-Darah ) Jam dinding terus berdenting seperti biasanya, sekelompok makhluk hidup nokturnal berkeliaran tanpa arah di tengah kegelapan malam. Sesekali potret tua yang tergantung rapi di dekat kanvas mulai mengayun kiri kanan diterpa angin. Hanya suara kenangan menghibur di tengah-tengah keheningan. Dua tahun silam, seorang manusia ditikam sadis oleh kesedihan abadi. Tak ada malam tanpa raungan keras. Segudang silet masih tertancap jelas di dada. Malam terasa sangat-sangat panjang yang ia rasakan. Malam itu, tepat seperti malam ini, ia kehilangan sosok yang begitu lekat dengan nadinya. Ibunda yang selalu membangunkannya tiap pagi, menyuapinya makanan lezat di kala raga terbaring letih, membasuhi luka-luka yang merembes darah di kala ia celaka kini pergi tak kembali barang sekali. Adakah kesedihan paling luas selain kesedihan seperti yang ia rasakan padamu? Tentu ia adalah manusia paling kuat. Mungkin kita yang masih lengk