Pada rimbunan kata tengah malam
Di bawah purnama yang sebentar lagi berkarat
Terpahat sejuta dongeng tentang dua insan semasa
Mereka masih melekat erat dengan pagi,
Dongeng-dongeng itu seringkali menjadi teman tidur
Paling lugu dan lucu bagi cucu-cucunya, sedang sendu terlalu
selalu mengakrabi rapuh bagi tubuhnya
Lalu tak ada yang lain setelah itu,
selain rindu yang sebentar lagi membelenggu,
gerimis tiba-tiba sungging di nadi,
Banjir perlahan menenggelamkan karang di dada
Dan longsor tiba-tiba menjeboli isi kepala
Hingga bonyok, merontoki darah tak sungkan-sungkan
Sengsara sekaliiiii...
Dongeng itu mengutuk tuannya sendiri
Komentar
Posting Komentar